Menjadi Tuan Rumah MotoGP 2022 adalah kebanggaan dan mimpi Indonesia yang akan terwujud tahun ini. Namun apakah Indonesia sudah benar-benar siap menggelar ajang sebesar itu tahun ini.
Hasil penyelenggaraan WSBK akhir tahun kemarin mendapatkan peninjauan lebih lanjut dari pihak Dorna. Dimana ada beberapa hal yang menjadi sorotan, seperti kesiapan Stewards dan sistem sanitasi yang kurang baik.
Kekurangan Stewards saat ajang Asia Talent Cup membuat kita harus meminta bantuan negara tetangga, hal ini membuat ATC mundur satu minggu. Sedangkan sistem aliran pembuangan air yang tak sanggup saat Race pertama WSBK menjadi perhatian lebih. Genangan yang membanjiri lintasan membuat Race satu mundur dihari Minggu dan Superpole ditiadakan.
Kedua hal itu memang sudah ditindaklanjuti, namun ada beberapa hal lain yang konon katanya masih harus dibenahi. Mulai dari kepanitian dan infrastruktur sekunder masih perlu ditingkatkan dan ditambahkan.
Satu hal lagi yang perlu diperbaiki yaitu ketersediaan kamera. Ketersediaan kamera dilintasi belum mamadai, hal ini yang membuat WSBK tidak mengadakan “Track Limit” di GP Indonesia. Isu yang berkembang menyebutkan kamera pada lintasan kita tidak sesuai spesifikasi MotoGP yang bisa langsung menyajikan hasil Track Limit saat Race sedang berlangsung.
Namun tidak perlu dikhawatirkan masih banyak waktu untuk memperbaiki dan melengkapi segala kekurangan tersebut. Dan kita harus yakin MotoGP akan segera terlaksana dengan baik dan lancar.