Kepergian Niki Lauda meninggalkan banyak kisah dan pelajaran bagi dunia otomotif. Kisah kecelakaan di Nurburgring, Jerman menjadi sebuah legenda sekaligus momentum evaluasi keselamatan di dunia balap.
Mobil Ferrari yang kecelakaan dan terbakar, menjadi salah satu insiden kecelakaan besar di Formula. Insiden ini membuat Niki sempat terbakar walau akhirnya selamat. Namun muka Niki mengalami luka bakar yang cukup besar.

Dari insiden ini teknologi Helm mengalami pengembangan terus menerus. Walau sebenarnya Helm Niki tidak mengalami kerusakan yang serius. Helm Niki masih sanggup menahan panas yang sangat tinggi, hal ini terlihat dari bentuk Helm Niki yang hanya menyusut.

Wajah Niki terbakar pada tepat pada bagian Visor Helm sisi atas. Ini menunjukkan jilatan lidah api yang masuk dari celah Visor sisi atas. Faktor Seal karet pada Visor yang mudah membuat tarikan api masuk ke dalam Helm. Untung saja tidak Niki Lauda berhasil menyelamatkan diri keluar dari api.

Helm yang digunakan Niki Lauda saat itu adalah AGV Helmet tipe X1. Kualitas Helm ini sangat tinggi, karena hanya Helm yang sesuai standar komisi F1 yang bisa ikut kejuaraan ini. Kemampuan AGV X1 ini harus diacungi jempol, pasalnya Helm ini mampu tahan dari panasnya kebakaran tersebut, bahkan kecelakaan ini terjadi di kecepatan 187 KM/H. Kebakaran mobil Formula 1 sangat berbeda dengan kebakaran umum. Panas api yang dihasilkan oleh bahan bakar berbasis alkohol atau sejenis Etanol, memiliki titik panas yang sangat tinggi. Ditambah dengan kompresi Fuel Tank membuat panas api 2-5 kali lebih panas.
Helm AGV X1 replica Niki Lauda 1976 saat ini menjadi Helm koleksi para pecinta Helm. Karena sudah tidak diproduksi lagi oleh AGV, harga Helm ini sekitar 70 Juta rupiah di tahun lalu atau sebelum Niki Lauda meninggal. Pasti akan ada peningkatan yang signifikan saat ini, karena sang Legenda sudah menjadi Legenda yang sesungguhnya.
